Pendampingan Baca Iqro Braille

Yogyakarta, 3 Agustus 2023 - Guna meningkatkan kompetensi guru dibidang baca tulis huruf hijaiyah braille, MGMP PAI SLB DIY menyelenggarakan kegiatan pendampingan baca Iqro' Braille. Kegiatan ini diikuti oleh 20 guru PAI dari berbagai sekolah luar biasa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka adalah yang mengajar di sekolah pada siswa dengan hambatan penglihatan. Kegiatan ini dipimpin oleh narasumber yaitu Ibu Hindatul Latifah, M.S.I., pengawas PAI Kemenag Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam pengembangan metode pembelajaran agama yang aksesibel dan inklusif.

Sebagai informasi bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diklat braille yang telah dilaksanakan sebelumnya. Kegiatan dibuka dengan sesi pengenalan tentang pentingnya pendidikan agama yang inklusif dan bagaimana Iqro' Braille dapat menjadi alat vital dalam proses pembelajaran bagi siswa tunanetra. Ibu Hindatul Latifah menekankan bahwa jika dibiasakan, membaca dan menulis arab braille itu mudah karena ada rumusnya.

Selama kegiatan, guru-guru PAI dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menggunakan Iqro' Braille. Ini termasuk pelajaran tentang cara mengajar membaca Al-Quran menggunakan Iqro' Braille, serta metode untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan individu siswa. Sesi interaktif dan praktik langsung menjadi bagian penting dari program ini, memberikan pengalaman langsung kepada para guru dalam menggunakan Iqro' Braille. Peserta menulis dengan stylus dan reglet sesuai dengan bagian masing-masing.

Salah satu aspek menarik dari kegiatan ini adalah pendampingan individual dengan setor baca tulis sesuai dengan jilid iqro' yang dibagi. Para guru juga berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar siswa dengan hambatan penglihatan, menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan mendukung.

Pada penutupan acara, Ibu Hindatul Latifah mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar menggunakan Iqro' Braille, tetapi juga mendorong lebih banyak sekolah untuk mengadopsi pendekatan inklusif dalam pendidikan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di DIY dan di seluruh Indonesia untuk mengembangkan program serupa yang mendukung pendidikan inklusif.

Kegiatan pendampingan baca Iqro' Braille ini menjadi bukti komitmen MGMP PAI SLB DIY dan para guru PAI SLB di DIY untuk terus berinovasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan semua siswa, tanpa terkecuali, mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas dan aksesibel. -agz